Rabu, 29 April 2009

Kapal Selam Mini


Kapal selam untuk keperluan militer merupakan kapal selam yang besar yang dapat menyelam lama di dalam laut. Ada juga kapal selam yang bentuknya lebih kecil yang dinamakan submersible yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan penelitian.
Gambar di samping adalah kapal Kapal Selam Alvin. Salah satu kapal selam mini yang terkenal adalah Alvin, yang dapat menyelam sampai kedalaman 2,8 mil atau 4.000 meter. Alvin dioperasikan oleh Lembaga Oseanografi Woods Hole (Woods Hole Oceanography Institution) di Massachusetts, Amerika Serikat mulai tahun 1964. Pembuatan Alvin memerlukan beaya 50 juta dollar Amerika. Alvin mempunyai panjang 7,6 meter.Awak kapal Alvin terdiri atas dua ilmuwan dan satu pilot, yang barada dalam kabin bundar yang terbuat dari logam titanium. Kabin ini tebalnya 5 cm yang dapat menahan tekanan sampai 5 ton per inci persegi. Lebar kabin hanya 2 meter. Pada waktu penyelaman suhu di dalam kabin turun sampai 13 derajat Celcius. Alvin pernah membawa pengunjung pertama melihat reruntuhan Kapal Titanic. Alvin mempunyai 2 kamera, yang satu digunakan untuk mengambil gambar diam, dan lainnya digunakan untuk mengambil gambar video. Alvin mempunyai lengan mekanis yang digunakan untuk mengambil contoh batuan, endapan, dan air laut.



Gambar di samping adalah gambar Alvin sedang diturunkan dari kapal induknya Atlantis II.
Alvin telah membuat film keadaan dalam samudera.

Minggu, 26 April 2009

Kapal Selam Wisata



Pernahkah anda naik kapal selam? Mungkin tidak semua orang pernah naik naik kapal selam, kecuai anggota Angkatan Laut.Kalau anda ingin naik kapal selam silakan datang ke Pulau Bali. Di sana ada sebuah kapal selam yang digunakan sebagai kendaraan wisata di pelabuhan Amuk di Bali. Anda bisa melihat pemandangan perairan tropis bawah laut yang sangat indah, aneka ragam ikan hias, terumbu karang dan biota laut lainnya. Dengan kapal selam Odyssey anda akan diajak menyelam dengan kedalaman 35 meter di bawah permukaan laut selama 45 menit. Untuk ticket sangat terjangkau.


Di bawah adalah pemandangan seorang penumpang kapal selam Odyssey melihat keluar melaui jendela kapal.

Kamis, 23 April 2009

Kapal Selam




Dalam perang Dunia I kapal perang membuktikan diri sebagai kepal perang bawah air yang mematikan. Pada awal perang Dunia II (1939-1945), angkatan laut utama dunia membangun armada kapal selam. Jerman mempunyai U-Boot yang merupakan singkatan dari Unterseeboot, yang secara harfiah berarti "kapal bawah laut".
Kekaisaran Jerman menggunakan kapal selam sebagai kapal tempur di mulai tahun 1906 yaitu dengan masuknya kapal selam SM U 1 (Seiner Majestat Unterseeboot 1) dalam jajaran militer Jerman.
Penyerangan U-Boot terhadap kapal dagang RMS Lusitania oleh kapal selam U-20 pada tahun 1915 menyebabkan Amerika ikut terlibat dalam perang Dunia I di pihak Sekutu.
Gambar di samping adalah gambar kapal selam type U-Boot BNr 333.
U-Boot hampir memenangkan pertempuran Atlantik antara tahun 1940 - 1945, ketika mereka menenggelamkan ribuan kapal Sekutu untuk mencegah pengiriman pasokan penting ke Inggris . U-Boot kelas VII berperan penting dalam pertempuran Alantik. Kapal ini digerakkan medin diesel saat di permukaan dan motor listrik saat menyelam.

Kapal Selam Type U-Boot U9















Kapal Selam Type VII














Kapal Selam Type XXI


Pada awal perang Dunia II, kapal selam Jerman banyak menengelamkan kapal perang Sekutu. Kapal selam Tipe XXI merupakan kapal selam pertama yang dirancang untuk dapat melaju lebih cepat di bwah permukaan air dan di atas permukaan air. Kapal selam type ini dalam menyelam lebih lama dan tidak berisik.
Dengan ditemukannya sonar oleh ilmuwan Sekutu, maka kapal selam Jerman menjadi tidak berdaya. Keadaan menjadi terbalik, yang semula kapal selam Jerman menjadi pemburu sekrang menjadi yang diburu.


Kapal selam type Seawolf

Minggu, 12 April 2009

Penyelamatan Diri di Laut (Personal Survival)

Kapal adalah sebagai sarana angkutan laut dan tempat banyak orang mendambakan hidupnya. Setiap saat keselamatan jiwa manusia di laut terancam, baik para pelaut maupun yang ikut berlayar. Kecelakaan laut bisa terjadi di mana saja di daerah perairan laut dan kapan saja.
Untuk para awak kapal dan para penumpang harus mengetahui cara-cara penyelamatan diri sewaktu ada kecelakaan di kapal. Khusus para awak kapal perlu pelatihan , terutama di bidang keselamatan agar para awak kapal terampil dalam teknik-teknik penyelamatan, sebagaimana yang disyaratkan oleh IMO Convention dan pemerintah negara bersangkutan.
Banyak korban kecelakaan yang terjadi di laut justru karena kurangnya pengetahuan dasar penyelamatan dan pengamanan di laut, sesuai dengan evaluasi IMO bahwa adanya peningkatan yang drastis korban jiwa yang terjadi di laut terutama disebabkan oleh kesalahan manusia sendiri, yaitu Human Error Factor. Untuk itu diperlukan pengetahuan serta ketrampilan praktis tentang tindakan yang harus dilakukan atas kecelakaan yang terjadi.
Kecelakaan di kapal yang harus diwaspadai berupa :
1. Terbakarnya sebagian kapal atau seluruhnya dan kemungkinan kapal meledak.
2. Terjadinya tabrakan dengan kapal lain ataupun dengan dermaga.
3. Kandas, baik yang bersifat sementara maupun permanen.
4. Terjadinya kebocoran yang kemungkinan kapal tenggelam akibat kemasukan air dalam jumlah yang besar.
5. Terjadinya pencemaran laut akibat dari kecelakaan-kecelakaan di atas.

Jenis-jenis kecelakaan tersebut di atas sangat membahayakan bagi para pelaut karena itu untuk mengantisipasinya oleh para pelaut baik yang ditolong maupun yang menolong harus betul-betul mengerti atau memahami dan mampu tentang :

1. Alat-alat penolong dan penyelamat di atas kapal antara lain:
1.1. Survival Raft (Sekoci Luput Maut, Rakit Dikembangkan).






Ketentuan untuk rakit penolong antara lain : harus dapat stabil dalam keadaan laut berombak, jika mengembang tenda dapat terpasang secara otomatis, dilengkapi dengan tali tangkap dan tali poegangan, jika terbalik dapat ditegakkan kembali oleh satu orang, dilengkapi dengan alat untuk memungkinkan orang naik ke atas rakit dari air, dan lain-lain.


1.2. Rescue Boat (Sekoci Penolong).










Dilengkapi dengan dayung, kampak, lampu minyak yang cukup untuk 12 jam, tali-tali pegangan keliling bagian luar sekoci penolong, jangkar apung, tali tangkap yang cukup panjang, bejana yang berisi minyak tumbu-tumbuhan dan ikan , makanan untuk setiap orang sebanyak yang ditetapkan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.


1.3. Inflatable Life (Rakit Dikembangkan).
Ketentuan untuk rakit penolong antara lain : harus dapat stabil dalam keadaan laut berombak, jika mengembang tenda dapat terpasang secara otomatis, dilengkapi dengan tali tangkap dan tali poegangan, jika terbalik dapat ditegakkan kembali oleh satu orang, dilengkapi dengan alat untuk memungkinkan orang naik ke atas rakit dari air, dan lain-lain.



1.4. Immersion Suite (Pakaian Cebur).



Tanpa pakaian pelindung maka korban akan cepat kehilangan suhu tubuh (hypothermia)sehingga dapat megakibatkan kematian, juga melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari. Gunakan pakaian cebur walaupun anda seorang perenang yang mahir. Mungkin anda sebagai korban kecelakaan di laut akan memerlukan waktu yang lama sebelum pertolongan tiba.






1.5. Line Throwing Rocket (Roket Pelempar Tali).







Kapal-kapal harus membawa alat pelempar tali seperti yang disyaratkan, alat tersebut harus dapat melemparkan tali sepanjang minimal 230 meter dengan cukup teliti. Dilengkapi pula dengan 4 buah gulungan tali dan penembak minimal 4 buah.





1.6. Life Jacket (rompi renang)




Disediakan untuk setiap pelayar dewasa dengan jumlah yang cukup, harus dapat menahan kepal sehingga bagi mereka yang dalam keadaan tidak sadar , muka dapat dipertahankan terus ke atas, warna mencolok sehingga mudah terlihat, tahan terhadap bahan dari minyak dan ditempatkan di tempat yang mudah dilihat dan dicapai.



2. Cara memberikan pertolongan terhadap pelaut yang mendapat kecelakaan antara lain:
2.1. Orang jatuh ke laut.
2.2. Luka Bakar.
2.3. Patah tulang.
2.4. Tersengat aliran listrik.

3. Persiapan dan tindakan yang dilakukan saat suatu kecelakaan, seperti sebelum dan sesudah terjun ke laut dari kapal penyelamatan diri.

4. Tindakan selama di air dengan memahami prinsip untuk bertahan di laut.

5. Tindakan dalam menaiki sekoci / rakit, serta tindakan menolong orang lain dalam membantu menaiki / rakit dan selama berada di atas sekoci.

Penyelamatan jiwa di laut diatur dalam International Convention Savety of Life at Sea yaitu salah satu hasil konvensi internasional di bawah IMO (International Maritime Organization)

Sumber : Dermaga, 49,

Jumat, 10 April 2009

Peralatan Navigasi

Kapal yang berada di tengah lautan bisa berlayar sampai tujuan dengan selamat tentunya diperlukan perlatan-peralatan yang menunjang. Peralatan-peralatan tersebut antara lain:

1. ASTROLABE DAN SEKSTAN (SEXTAN).
Astrolabe dan sekstan adalah peralatan digunakan untuk mengukur arah jalannya kapal dan kedudukan di utara atau di selatan khatulistiwa dengan mengukur sudut antara matahari dan bintang dengan kapal.


Kata Astrolabe berasal dari bahasa Latin (Greek) Astrolabium, Aster berati bintang dan Lambanium berarti, mengambil, menangkap, perkiraan, kalkulasi.

Paralatan ini digunakan sejak abad ke 17. Astrolabe abarti pencari atau penentu letak bintang. Gambar di samping adalah peralatan Astrolabe dan cara pemakaiannya.
Peralatan ini sekarang sudah jarang digunakan karena digantikan oleh peralatan

modern yang diatur oleh komputer dan menggunakan satelit perhubungan sebagai pemandu.

2. KOMPAS.
Kompas adalah alat yang digunakan para pelaut dan penjelajah lain untuk menentukan arah.


Bumi merupakan sebuah magnit raksasa dengan kutub-kutub magnit dekat kutub Utara dan Selatan Geografis. Magnit pun mempunyai kutub utara dan selatan, dan kalau dibiarkan bergerak bebas, akan menunjuk ke kutub magnit bumi. Kompas berisi jarum magnit yang bebas berputar. Jarum ini menunjuk ke arah utara dan selatan.

3. RADAR.


Radar adalah singkatan dari Radio Detection dan Ranging. Alat ini hampir sama dengan sonar, tetapi menggunakan gelombang radio sebagai pengganti gelombang suara. Gelombang radio dipancarkan dan dipantulkan kembali oleh benda keras yang diterpanya. Semakin jauh benda yang diterpa gelombang itu semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk kembali. Bentuk benda dan jaraknya ditayangkan pada sebidang layar mirip televisi.


Radar dikembangkan pada tahun 1930-an dan digunakan dalam Perang Dunia II untuk mengetahui kadatangan pesawat musuh. Kini radar digunakan dalam banyak bidang. Radar digunakan kapal laut dan pesawat terbang untuk melihat keadaan sekelilingnya pada waktu malam dan dalam kabut tebal. Pelabuhan udara, pendaratan dan penerbangan pesawat semuanya dituntun oleh pengendali lalu lintas udara dengan bantuan radar. Radar dapat pula digunakan untuk mengendalikan peluru kendali dan mengetahui kecepatan benda bergerak.

4. SONAR.


Sonar adalah alat yang mula-mula digunakan untuk menemukan kapal selam di bawah air. Alat itu diciptakan oleh Inggris selama Perang Dunia I untuk memburu kapal selam Jerman yang menenggelamkan banyak kapal sekutu. Sonar merupakan akronim dan Sound Navigation and Ranging artinya navigasi dan penentuan jarak dengan bantuan bunyi. Alat ini bekerja seperti radar dengan menggunakan gelombang suara, bukan gelombang radio. Gelombang bunyi berfrekuensi sangat tinggi dipancarkan, dan gemanya ditangkap oleh mikrofon yang sangat peka untuk mengukur waktu dan arahnya. Piranti sonar dipasang pada kapal, kapal selam, helikopter, atau pelampung yang diterjunkan dari pesawat udara. Yang terakhir ini bekerja dari jarak jauh dengan mengirimkan temuannya melalui radio ke pesawat udara. Sonar pertama-tama ditujukan untuk keperluan militer, tetapi pada masa damai digunakan pula untuk mencari kapal yang tenggelam.

Selasa, 07 April 2009

Obyek Wisata Bahari Indonesia

A. WISATA TAMAN LAUT / KARANG LAUT / BAWAH LAUT.


Kaindahan panorama taman karang laut sangat menawan hati sangat perlu dijaga kelestariannya. Oleh sebab itu sekarang banyak taman laut dilindungi menjadi kawasan konservasi yang dapat dijadikan tempat rekreasi.
Taman laut di Indonesia contohnya antara lain :

1. CAGAR ALAM LAUT BANDA.


Terletak sekitar 120 km sebelah tenggara pantai pulau Seram, Maluku. Luasnya 2.500 ha . Cagar alam ini terdiri dari kelompok kepulauan yang kedalaman airnya belum diketahui secara pasti.

Laut Banda memiliki 350 species biota laut, berbagai jenis kerang dan ikan.

2. TAMAN LAUT BUNAKEN.



Terletak di dekat kota Manado, Sulawesi Utara. berbagai jenis ikan karang, jenis tumbuh-tumbuhan laut dan hewan penghuni terumbu karang seperti anemon, teripakng, lolak (sejenis tiram laut, Trochus niloticus) dan sponge laut. Obyek wisata ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan luar negeri.

3. TAMAN NASIONAL TAKA BONERATE.
terletak di Laut Flores di sekitar pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Taman Nasional Taka Bonerate merupakan gugusan pulau karang jenis atol yang terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifeit di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di kepulauan Maldiva (Maladewa). Luasnya 2.500 km2 (530.765 ha).
Jumlah pulau yang ada di daerah ini adalah sebanyak 21 buah pulau, di mana 6 pulau di antaranya dihuni oleh penduduk. Perairannya yang dangkal sehingga mudah menyaksikan kehidupan bawah laut. Taman karang memiliki potensi makanan bagi sekitarnya, sehingga hewan dan ikan banyak berkumpul pada kawasan ini. Taman Karang Bonerate memiliki keunikan tersendiri yakni dikelilingi gugusan pulau-pulau.

Fauna.
Jenis fauna utamanya fauna laut, yang dapat ditemukan di wilayah ini di antaranya :

Ikan.
Di kawasan ini terdapat lebih kurang 350 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain: Kerapu, Cakalang, Tenggiri, Ikan Napoleon, Baronang, dan sebagainya.

Karang.
Telah diidentifikasi sebanyak 237 jenis terumbu karang yang tumbuh di kedalaman 5 - 20 meter. Jenis-jenis tersebut antara lain: Akar Bahar, Karang Meja, Karang Tanduk. Secara umum jenis-jenis karang telah membentuk terumbu karang, baik dalam bentuk atoll maupun terumbu tepi.Salah satu spesies karang yang dilindungi adalah Karang Hitam.

Mollusca (Binatang Lunak).
Tercatat 101 jenis antara lain : Lola, Kerang Kepala Kambing, Triton, Batulaga, Kima Raksasa, Kerang Mutiara, Nautilus, Cumi-cumi, dan Gurita.

Penyu.


Ada 4 buah jenis yang ada di kawasan ini yakni: Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Lekang, dan Penyu Tempayan.

Echinodermata (Binatang berkulit duri)
Jenis-jenis echinodermata yang ditemui di perairan Taka Bonerate antara lain: Teripang, Bintang Laut, Lili Laut dan Bulu Babi.


4. TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA.



Jaraknya 12 km di utara Semarang, Jawa Tengah. Luasnya sekitar 112 ha dengan kedalaman air rata-rata 12 - 30 m. Di Taman Karang ini terdapat kima raksasa (sejenis siput besar).Ada dua jenis kima yaitu Kima Gebang yaitu kima besar yang biasa dipakai untuk tempat air dan Kima Kelereng yaitu kima kecil yang cangkangnya bulat menyerupai kelereng dan sangat keras. Di samping daging kima, juga cangkangnya di jual mahal untuk pembuatan ubin. Pada pantainya tumbuh hutan bakau yang menjadi tempat burung laut bersarang seperti : blekok, brung bangau hitam, pelatuk besi, belibis dan sebagainya.

5. TAMAN KARANG KEPULAUAN SERIBU.
Berjarak sekitar 50 km dari Jakarta. Luas kawasan ini sekitar 110.000 ha. Perairan dangkal dengan kedalaman satu hingga tiga meter. Beberapa hewan yang ada yakni : penyu sisik, ikan karang walaupun jumlahnya terus berkurang.

6. TAMAN LAUT ALOR.
Kabupaten Alor terletak di bagin timur Pulau Flores. Pulau ini dikitari oleh lautan yang mempunyai keindahan bawah laut. Para penyelam luar negeri menjadikan Laut Alor sebagai salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia. Keindahan yang ada tidak bisa dilepaskan dari indhanya terumbu karang, jernihnya air serta aneka hayati laut yang belum rusak.
Menurut catatan, setidaknya ada lebih dari 26 titik selam do perairan Pantar - laut yang memisahkan Pulau Alor dan Pulau Pantar yang menjadi incaran penyelam dalam maupun luar negeri. Per tahunnya rata-rata lebih dari 100 orang penyelam luar negeri datang di perairan Alor.
Di sampin wisata bawah laut, hasil laut berupa ikan antara lain : Ikan Layang, Paperek, Kerapu, Ekor Kuning, layur, selar, tembang, cakalang, tuna, julung-julung, cendro, kembung, dan kakap.


7. TAMAN LAUT WAKATOBI.


Taman Laut Wakatobi terletak di antara Laut Banda dan Laut Flores, sebelah tenggara Pulau Buton dan merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Wakatobi Propinsi Sulawesi Tenggara.


Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi yang cukup bagi pariwisata alam. Secara khusus kegiatan pariwisata dapat dilakukan di pulau-pulau tersebut misalnya : keindahan pemandangan pantai, volley pantai, fotografi, snorkling, dan menyelam. Hasil ikan dari taman laut ini misalnya : Ikan Napoleon, Kepe-kepe, Cakalang, Kerapu, Cucut, dan Kakap.
Kumpulan batuan-batuan karang dapat ditemui di sepanjang daerah ini dikelompokkan dalam 3 macam keunikan, yaitu :


1. Fringing Reef, ditemukan di seluruh kepulauan Wakatobi.
2. Barier Reef, ditemukan di batu karang di Pulau Kaledupa, Tomia, dan Kapota.
3. Atool Reef, ditemukan di Pulau Koko dan Maromaho.



B. WISATA PANTAI.
Beberapa obyek wisata pantai yang ada di Indonesia antara lain:
Di Pulau Jawa :
1. Pantai Carita di Banten.
2. Pantai Binaria di Jakarta.
3. Pantai Kenjeran di Surabaya.
4. Pantai Parangtritis di Jogjakarta.
5. Pantai Watu Ulo di Banyuwangi.
6. Pantai Pelabuhan Ratu di Jawa Barat.
7. Pantai Pasir Putih di Situbondo.
8. Taman Wisata Bahari di Lamongan.
9. Pantai Teleng Ria di Pacitan.

Di luar Pulau Jawa :
1. Pantai Kuta di Bali.
2. Pantai Sanur di Bali.
3. Pantai Manjangan
4. Pantai Tanjung Pesak di Sulawesi Utara.
5. Bandanaire di Maluku.
6. Maumere di Flores.
7. Pulau Batam
8. Pulau Bintang.

Kapal Perang Republik Indonesia


Kapal perang RI tidak saja digunakan untuk menjaga kedaulatan hukum Indonesia di laut dari berbagai ancaman, tantangan, dan hambatan baik yang datang dari luar, maupun yang datang dari dalam negeri. Kapal perang TNI-AL juga digunakan sebagai alat untuk memotivasi generasi Indonesia, agar mencintai bahari dan negeri kepulauan ini.
Untuk merangsang anak-anak sekolah agar lebih mencintai laut, Angkatan Laut RI sering mengadakan lomba mengambar kapal perang dan pengenalan laut dean mengajak para siswa berwisata bahari menggunakan kapal perang RI.
gambar di atas adalah para prajurit Angkatan Laut Republik Indonesia sedang menyambut kedatangan KRI Diponegoro di Pangkalan Angkatan Laut Ujung Surabaya.
Jenis-jenis kapal perang yang dimiliki oleh TNI-AL di antaranya :

1. Kapal Perusak Kawal Berpeluru Kendali atau Kapal Perusak Roket (PKR)

Gambar di samping adalah KRI Malahayati.
Dipersiapkan untuk menghadapi serangan udara, sesama kapal atas air maupun kapal selam. Persenjataan kapal antara lain : 1. Peluru Kendali Anti Kapal Atas Air 2. Torpedo Anti Kapal Selam 3. Meriam Anti Pesawat Udara.
Kapal-kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Fatahillah, KRI Malahayati, KRI Nala.

2. Kapal Perusak Kawal (PK)
Dirancang untuk mengawal iring-iringan kapal angkut dari serangan kapal selam.
Kapal-kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Martadinata, KRI Samadikun, KRI Ngurah Rai, KRI Monginsidi.

3. Kapal Cepat Roket (KCR)

Gambar di samping adalah KRI Rencong yang sedang menjaga kedaulatan Republik Indonesia di perairan Ambalat.
Dirancang untuk mengintai dan menghancurkan kapal atas air lawan.
Kapal-kapal yang teramsuk jenis KCR adalah : KRI Rencong, KRI Badik, KRI Keris.

4. Kapal Cepat Torpedo (KCT)
Dilengakpi dengan sonar dan torpedo. Digunakan untuk menghancurkan kapal selam lawan.
Kapal-kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Singa, KRI Ajag.

5. Kapal Buru Ranjau (BR)

Gambar di samping adalah kapal buru atau penyapu ranjau KRI Pulau Rupat.
Dirancang untuk mencari/memburu dan menghancurkan rajnau laut yang dipasang oleh lawan. Dilengkapi dengan sonar yang diletakkan pada kapal selam mini tanpa awak. Kapal selam mini tersebut dikendalikan dari kapal.
Kapal-kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Pulau Rengat, KRI Pulau Rupat.

6. Kapal Angkut Tank (AT) atau Landing Ship Tank (LST)
Dirancang untuk mengangkut tank dan panser amphibi.
Kapal-kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Teluk Langsa, KRI Teluk Ratai, KRI Teluk Penyu, KRI Teluk Ende.

7. Kapal Selam (KS)


Kapal-kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Cakra, KRI Nanggala.















8. Kapal Latih.



Kapal ini digunakan untuk melatih siswa atau taruna.
Kapal yang termasuk jenis ini adalah : KRI Dewaruci, yang merupakan kapal layar bermesin. Mesin digunakan apabila tidak ada angin bertiup.
Kapal KRI Dewaruci mempunyai ukuran panjang 42 m, lebar 10 m dan bobot 810 ton.

Senin, 06 April 2009

Kapal Perang


Kapal Perang adalah kapal laut yang digunakan untuk bertempur. Ukurannya ada berbagai macam, mulai dari kapal patroli sungai yang kecil, fregat, sampai kapal penjelajah dan kapal induk yang sangat besar ukurannya. Kapal induk lazimnya sebagai kapal pembawa bendera angkatan laut negara-negara besar.


Gambar di atas adalah gambar kapal yang digunakan oleh bangsa Viking dalam penyerbuan atau perampokan .
Dahulu kapal sudah digunakan dalam penyerbuan atau perampokan bersenjata. Kita kenal dengan dongengan bangsa Viking yang terkenal dengan sebagai perampok di laut atau perompak. Kapal yang dirancang untuk pertempuran laut besar-besaran untuk pertama kalinya digunakan di Laut Tengah selama abad ke-1 sebelum Masehi. Dan sejak abad ke-16, meriam dipasang baik di kapal dagang maupun di kapal perang,dan kapal dibuat agar dapat memuat sebanyak mungkin meriam yang dipasang berderet di sisinya.
Menjelang akhir tahun 1830-an kapal layar kayu menghadapi ancaman baru : meriam dengan peluru berhulu ledak. Tentu saja kapal kayu tidak dapat menahan serangan peluru jenis ini, sehingga diperlukan dinding pelindung dari logam. Pada tahun 1860 angkatan laut Perancis membuat kapal perang yang dilindungi dengan pelat besi "ironclad" . Kapal pertama Gloire ,kapal uap fregat kayu bermesin uap yang diberi sabuk besi di atas garis permukaan airnya. Kemudian menyusul kapal Inggris "Warrior" yang berbadan besi seluruhnya.

Gambar di samping adalah sebuah kapal sungai yang berlapis metal yang digunakan dalam perang sipil di Amerika.
Pada perang saudara Amerika (1861-1865) kapal besi bertenaga uap bertemu di peperangan untuk pertama kalinya. Pihak Selatan membuat Merrimack dan pihak Utara mebuat Monitor dengan kubah meriam berlapis baja yang dapat berputar. Mereka bertempur di Virginia, saling menyerang dalam jarak dekat selama 2 jam penuh. Keduanya tidak dapat menembus baja kapal musuhnya, dan peperangan berakhir tanpa pemenang.

A. KAPAL PERANG KUNO.
Berita tentang kapal perang yang pertama kalinya adalah berita dari Mesir kuno. Hal itu terlihat pada gambar pertempuran laut di benteng kuil Ramses III di Madinet Habu. Mereka tidak hanya menyerang dengan menabrak kapal musuh, tetapi juga berkelahi satu lawan satu di geladak kapal dan menangkap kapal musuh. Perang laut semacam itu berlangsung sampai kira-kira abad ke ke-19.

gambar di sampin adalah kapal perang galley dari bangsa Phoenicia. bagian depan terbuat dari metal yang keras untuk ditabrakkan kepada kapal musuh.
Bangsa Yunani, bangsa Phoenicia merupakan bangsa yang mempunyai kapal perang yang cepat dan mematikan pada saat itu. Disamping itu ada bangsa Athena dan Sparta yang mempunyai kapal perang yang andal. Mereka masih menggunakan layar dan dayung untuk tenaga pendorongnya.

B. KAPAL PERANG ABAD PERTENGAHAN.
Kapal perang abad pertengahan mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan dua atau tiga geladak,dipersenjatai 100 pucuk meriam atau lebih. Di puncak tiang utama terdapat papan bundar. Tempat ini untuk pos pengamatan dan tempat para penembak jitu.
Meriam, setiap kali ditembakkan harus dibersihkan,kemudian diiisi dan ditembakkan lagi, begitu seterusnya. Sepuluh atau lebih awak kapal dibutuhkan untuk melayani satu meriam.

C. KAPAL PERANG PERANG DUNIA I.
Tahun 1880-an , mesin uap sudah semakin maju, berarti kapal perang tidak membutuhkan lagi tiang dan layar. Kapal perang adalah kapal uap besar, berlapis baja tebal dengan meriam yang kuat dan berjarak tembak jauh. Pelurunya diisikan di bagian laras meriam, sehingga memungkinkan para awak meriam mengisi dan menembakkan meriam dari dalam kubah meriam yang berlapis baja. Pada tahun 1900, ancaman terbesar pada perang baru adalah torpedo yang ditembakkan dari kapal cepat.
Pada tahun 1906 muncul kapal perang Inggris, "Dreadnouhgt" yang mempunyai 10 meriam berat dan dapat bergerak lebih cepat dari kapal perang angkatan laut manapun.

Gambar di samping adalah kapal HMS Dreadnought dari kerajaan Inggris.
Angkatan Laut lainnya mulai membuat kapal serupa, dan pada awal perang Dunia I , Inggris telah membuat 20 kapal jenis kapal "Dreadnought" sedangkan Jerman membuat 14 buah. Kedua armada tempur tersebut hanya beroerang sekali yaitupada pertempuran Jutland tahun 1916, dan hasilnya tidak pasti.