Minggu, 17 Januari 2010

OMBAK



Ombak adalah gerak air laut yang disebabkan oleh angin. Semakin besar angin bertiup semakin besar ombak yang terjadi. Ombak merupakan gelombang yang memecah pantai. Sedangkan gelombang bergerak naik turun di tengah laut. Apabila tekanan udara di daratan Asia jauh lebih tinggi atau jauh berbeda dengan tekanan di daratan Australia maka angin barat yang bertiup di Indonesia semakin kencang. Tiupan angin yang kencang menyebabkan ombak dan gelombang yang terjadi akan semakin besar.

Di Indonesia ombak besar biasa terjadi pada tiupan angin barat. Hampir seluruh wilayah laut Indonesia berombak besar misalnya : laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Flores, Selat Makassar, dan Samudera Hindia. Hal itu terjadi pada waktu musim penghujan atau monsoon. Pada puncaknya terjadi pada bulan Januari hingga Pebruari. Pada bulan-bulan itu gelombang bisa terjadi sampai 5 meter. Apabila terjadi gelombang tinggi maka hal dapat membahayakan pelayaran, terutama kapal-kapal yang berukuran kecil.




Akibat ombak besar tersebut menyulitkan para nelayan. Pada bulan itu nelayan tidak dapat melaut, sehingga kehidupan mereka mejadi sulit karena tidak dapat mencari makan Banyak peristiwa nelayan tenggelam di laut sedang mencari ikan. Mereka terpaksa melaut karena harus menyambung hidup. Contohnya : nelayan Rembang tenggelam di Laut dekat P. Bawean, nelayan Gresik tenggelam di dekat perairan Ujung Pangkah ketika pulang mancari ikan di perairan Masalembo, karena di hantam ombak. Pada bulan-bulan ini banyak nelayan memilih tidak melaut. Hari-hari itu digunakan nelayan untuk memperbaiki perahu atau jaring yang rusak.


Kapal-kapal banyak juga yang tidak berani bersandar ke dermaga karena takut menghantam dermaga sehingga bisa merusak dermaga maupun kapal itu sendiri. Kapal melego jangkar sejauh 200 meter dari dermaga, sehingga banyak penumpang terlantar di pelabuhan. Hal itu terjadi di pelabuhan Bau-bau di Sulawesi Tenggara.



Kecelakaan di laut pada bidang transportasi banyak juga terjadi karena disebabkan oleh ombak besar Contohnya kecelakaan yang dialami oleh KM Senopati Nusantara di Laut Jawa yang memakan banyak korban. Ada juga kapal kandas karena dihantam ombak sehingga kapal terhempas ke pantai.. Hal itu terjadi di pelabuhan Tegal, Jawa Tengah.



Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperingatkan kapal-kapal agar berhati-hati dalam pelayarannya. Dan kalau perlu melarang kapal berlayar apabila cuaca sedang buruk. Syahbandar pelabuhan Padang Bai, Bali terpaksa mengeluarkan peraturan buka tutup karena ombak di selat Lombok masih besar. Sehingga antrian truck pengangkut sembako sangat panjang tertahan di Bali. Apabila angin tidak segera mereda maka kerugian pengusaha yang diderita akan semakin besar karena barang-barang yang diangkut membusuk.

Ombak juga menyebabkan erosi. Erosi yang disebabkan oleh ombak dinamakan abrasi. Contoh : sebuah pura di Tanah Lot, Bali yang terancam oleh abrasi. Dengan bantuan dana dari pemerintah Jepang , pemerintah RI memperbaiki kondisi sekitar pura. Di samping itu usaha pelestarian hutan bakau dan penanaman hutan bakau kembali (reboisasi) hutan-hutan bakau yang rusak. Selain itu perlu disosialisasikan pentingnya hutan bakau bagi kelangsungan habitat pantai. Oleh sebab itu kita harus menjaga dari perusakan hutan bakau .

Selasa, 05 Januari 2010

Ekspedisi Garis Depan Nusantara


Baru-baru ini diadakan sebuah ekspedisi yang diberi nama Ekspedisi Garis Depan Nusantara yang mempunyai tugas untuk menandai, mendata, mendokumentasikan , memetakan daerah-daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan Negara lain. Hal ini sangat penting karena banyak pulau-pulau terdepan yang berbatasan dengan Negara lain belum diberi nama atau diberi tanda sehingga menyimpan potensi konflik dengan Negara –negara yang berbatasan dengan Indonesia. Sebagai contoh seperti yang terjadi di Kalimantan Barat patok batas yang sudah jelas berdiri sebelumnya dipindahkan sehingga merugikan Indonesia.

Kali ini pulau yang akan ditandai dan dipasang prasasti adalah pulau Liran yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste. Secara astronomis Pulau Liran terletak pada lintang 08003’50” LS dan 125044’00” BT . Pulau Liran itu sendiri termasuk daerah Kabupaten Maluku Barat Daya, Propinsi Maluku. Menurut penuturan penduduk setempat , penduduk setempat banyak berinteraksi dengan penduduk di kota Atauro, Timor Leste.

Ada penduduk setempat yang kawin dengan penduduk Atauro begitu sebaliknya. Bahkan banyak penduduk Liran yang berasal dari Atauro. Hasil-hasil dari pulau Liran pun kebanyakan di jual ke Atauro.

Dengan demikian maka penandaan tersebut menjadi penting karena supaya jelas batas-batas antar Negara, sehingga tidak menimbulkan konflik dikemudian hari.

Team Ekspedisi Garis Depan Nusantara diketuai oleh Irwanto Iskandar. Prasasti dipasang di Tanjung Masing di pulau Liran.

Sumber : Metro TV