Jumat, 26 Maret 2010

PASANG NAIK DAN PASANG SURUT


Pasang adalah naik turunnya permukaan air laut. Apabila permukaan air laut naik disebut pasang naik, sedangkan apabila permukaan air laut turun disebut pasang surut. Pasang tersebut disebabkan oleh gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari. Kekuatan gaya tarik bulan lebih besar dibandingkan dengan gaya tarik matahari karena letak bulan lebih dekat dibandingkan dengan matahari walaupun ukurannya lebih kecil . Matahari, walaupun ukurannya sangat besar tetapi karena letaknya sangat jauh maka gaya gravitasinya kecil. Gaya gravitasi menghasilkan air laut tertarik ke arah matahari dan bulan menghasilkan dua tonjolan. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Ada dua macam pasang laut yaitu :


1. Pasang Purnama. Pasang ini terjadi ketika bulan purnama dan bulan baru. Hal ini terjadi ketika posisi bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Pasang ini merupakan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah,
2. Pasang Perbani. Pasang ini terjadi ketika posisi bumi, bulan, dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pasang ini menghasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang perbani terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.


Periode pasang yaitu waktu antara puncak pasang ke puncak pasang berikutnya. Panjang periode pasang bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Pasang mengakibatkan arus pusaran yang dikenal dengan arus pasang
Gambar paling bawah adalah akibat dari pasang naik air laut yang terjadi di Muara Baru Jakarta Utara beberapa waktu yang lalu.

Disarikan dari beberapa sumber.

Rabu, 17 Maret 2010

ARUS LAUT


Arus laut adalah gerak massa air laut dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Arus laut tidak ubahnya seperti arus sungai yang selalu bergerak. Arus laut disebabkan oleh perbedaan suhu, angin, dan perbedaan kadar garam. Perbedaan suhu air laut disebabkan oleh pancaran sinar matahari. Wilayah laut yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih panas dibandingkan wilayah yang tidak terkena sinar matahari. Perpindahan massa air panas juga mengakibatkan perubahan suhu udara di atasnya dan mengubah sifat-sifat fisik udara. Sedangkan angin disebabkan oleh tekanan udara yang berbeda. Tekanan udara akan mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi bergerak ke daerah yang bertekanan rendah. Tekanan udara yang berbeda juga disebabkan oleh pancaran sinar matahari. Wilayah yang terkena sinar matahari tekanan udaranya berkurang, kekurangan tersebut diisi oleh udara yang bertekanan tinggi, maka terjadilah angin.
Arus laut di permukaan digerakkan oleh dua system angin . Di dekat katulistiwa (tropis) angin passat menggerakkan permukaan air kearah barat, sedangkan di daerah sedang (sub tropis) angin barat menggerakkan permukaan air laut kea rah timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan gerakan permukaan air laut yang membundar. Di belahan bumi utara angin membangkitkan arus laut yang bergerak searah jarum jam , sementara itu di belahan bumi selatan arus laut bergerak berlawanan dengan jarum jam. Arus permukaan dapat juga digerakkan oleh pasang surut air laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari.
Arus laut di kedalaman digerakkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Densitas massa air laut itu disebabkan oleh perbedaan suhu dan kadar garam. Perbedaan densitas air laut ini menyebabkan gerakan vertikal dan menciptakan gerakan air laut dalam yang bergerak melintasi samudera secara perlahan.
Salah satu penyebab densitas air laut ini adalah suhu yang disebabkan pancaran sinar matahari, maka dengan terjadinya perubahan letak posisi matahari terhadap muka bumi maka terjadi perubahan arus laut. Hal ini menyebabkan perubahan cuaca dan iklim di bumi. Di daerah katulistiwa termasuk laut yang bersuhu panas walaupun terjadi pergantian siang dan malam. Dalam gerakan matahari dalam satu tahun ketika matahari berada di atas garis balik utara yang menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim panas dan belahan bumi selatan mengalami musim dingin, atau sebaliknya. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan arus laut.

Disamping faktor-faktor di atas arus laut dipengaruhi oleh gravitasi bumi, gerak rotasi bumi, konfigurasi benua dan topografi dasar laut.
Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia".