Minggu, 01 Mei 2011

LAMUN

Apakah lamun itu?
Lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) yang telah beradaptasi untuk dapat hidup terbenam di air laut. Dalam bahasa Inggris disebut seagrass . Istilah seagrass hendaknya jangan dikelirukan dengan seaweed yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai rumput laut yang sebenarnya merupakan tumbuhan tingkat rendah dan dikenal juga sebagai alga laut.
Secara struktural lamun memiliki batang yang terbenam didalam tanah, disebut rhizom atau rimpang. Rimpang dan akar lamun terbenam di dalam substrat yang membuat tumbuhan lamun dapat berdiri cukup kuat menghadapi ombak dan arus.
Lamun memiliki dua bentuk pembungaan, yakni monoecious (dimana bunga jantan dan betina berada pada satu individu) dan dioecious (dimana jantan dan betina berada pada individu yang berbeda). Peyerbukan terjadi melalui media air (penyerbukan hydrophyllous).
Padang lamun adalah ekosistem perairan dangkal yang didominasi oleh lamun. Pada ekosistem ini banyak ragam biota yang hidup berasosiasi dengan lamun.
Mengapa lamun itu penting?
Lamun mempunyai peran penting ditinjau dari beberapa aspek:
• Keanekaragaman hayati: Padang lamun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia diperkirakan memiliki 13 jenis lamun. Selain itu padang lamun juga merupakan habitat penting untuk berbagai jenis hewan laut, seperti: ikan, moluska, krustacea, ekinodermata, penyu, dugong, dll.
• Kualitas air: Lamun dapat membantu mempertahankan kualitas air.
• Perlindungan: Lamun dapat mengurangi dampak gelombang pada pantai sehingga dapat membantu menstabilkan garis pantai.
• Ekonomi: Padang lamun menyediakan berbagai sumberdaya yang dapat digunakan untuk menyokong kehidupan masyarakat, seperti untuk makanan, perikanan, bahan baku obat, dan pariwisata.
Apa saja ancaman terhadap lamun?
Seperti ekosistem terumbu karang dan mangrove, padang lamun juga mengalami degradasi lingkungan dan presentasi tutupannya juga terus munurun. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan terhadap padang lamun:
• Perubahan fisik dasar laut, seperti erosi, sedimentasi, dan pelumpuran yang mengurangi wilayah dan kepadatan tutupan padang lamun;
• Kekeruhan yang mempengaruhi kapasitas fotosintesis dan pertumbuhan pada lamun;
• Metode penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti trawl;
• Penangkapan ikan berlebih yang dapat menurunkan tingkat keragaman hayati di ekosistem padang lamun.
Tanpa intervensi yang efektif dan terintegrasi, kecenderungan degradasi pada ekosistem padang lamun dan biota yang berasosiasi dengannya akan terus merosot.
Apa saja akar permasalahan dalam pengelolaan padang lamun?
• Kurangnya pemahaman dan kepedulian masyarakat akan pentingnya ekosistem padang lamun;
• Kondisi kemiskinan masyarakat pesisir;
• Terbatasnya alternatif penghasilan untuk masyarakat lokal;
• Belum adanya pengelolaan padang lamun yang terintegrasi;
• Kelemahan hukum dan upaya penegakannya.
Jenis-jenis Lamun di Indonesia


Cymodocea rotundata
Local: Settu
English: Round tippes seagrass
Salah satu spesies dominan di mintakat intertidal; salah satu spesies pionir;
diketahui sebagai makanan duyung di Kawasan Timur Indonesia



Cymodocea serrulata
Local: Settu
English: Toothed seagrass



Enhalus acoroides
Local: Settu pita
English: Tropical eelgrass



Halophila decipiens
Local: Settu kelor
English: Veinless spoon-grass



Halophila minor
Local: Settu
English: Small spoon-grass


Halophila ovalis
Local: Settu kelor
English: Spoon-grass




Halodule pinifolia
Local: Settu kawat
English: Fiber-strand seagrass



Halophila spinulosa
Local: Settu pakis
English: Curled-base spoon-grass



Halodule uninervis
Local: Settu kawat
English: Fiber-strand seagrass



Syringodium isoetifolium
Local: Settu
English: Syringe grass



Thalassodendron ciliatum
Local: Settu kipas
English: Woody seagrass




Thalassia hemprichii
Local: Settu
English: Dugong grass

Pemutakhiran Terakhir (Selasa, 20 Juli 2010 13:08)
Sumber : Seagrass Indonesia, LIPI.