Rabu, 27 Oktober 2010

Tsunami

Menurut Wikipedia , Tsunami (bahasa Jepang: tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam

Tsunami di Aceh

Tsunami di Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami ini disebabkan oleh gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR yang berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.

Jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.
Menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 . Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang,

Tsunami di Mentawai

Semenjak hari Senin, 25 Okt 2010, Mentawai diguncang gempa beruntun yang tak henti - hentinya yang diawali Senin sekitar jam 10 malam dengan kekuatan 7.2 SR. Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa 5,4 SR terjadi di kawasan itu.Gempa itu terjadi Selasa (26/10/2010), sekitar pukul 18.33 WIB, berlokasi 42 km selatan Sipura Mentawai, Sumbar, dengan kedalaman 13 km.Sedang sebelumnya, pada pukul 17.51 WIB, gempa 5,6 SR terjadi di 96 km barat daya Pagai Selatan, Mentawai. Kedalaman gempa sekitar 10 km.


Korban jiwa gempa 7,2 Skala Richter yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi di Mentawai, Sumatera Barat, terus bertambah. Kini, laporan korban tewas sudah menembus angka 300 orang lebih. Korban gempa dan tsunami Mentawai meninggal 311 orang.Sebanyak 460 orang hilang, tambah Andi. Kemarin juga disebutkan, bangunan-bangunan gedung dan infrastruktur juga luluh lantak.

Jumat, 22 Oktober 2010

KECELAKAAN KAPAL


Kapal motor Karya Terang tenggelam karena diterjang ombak tinggi di perairan Tanjung Batumanuk, Nusa Tenggara Timur kemarin petang. Dari 48 penumpang, 12 di antaranya dinyatakan hilang.
"Kapal itu terkena ombak besar karena cuaca buruk di perairan Batu Manuk. Ada 48 penumpang, selamat 36, sisanya 12 orang dalam pencarian," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan
Bambang menjelaskan, kapal yang terbuat dari kayu itu hendak berlayar dari Pulau Paleo menuju Maumere. Kemenhub sendiri baru mendapat laporan dari administrasi pelabuhan Maumere pada pukul 18.30 Wit, Jumat 22 Oktober.
"Sampai saat ini polisi air masih melakukan pencarian di sekitar perairan Maumere," katanya.
Sumber : okezone.com