Minggu, 22 Agustus 2010
“THE SPIRIT OF MAJAPAHIT” MELAKUKAN PELAYARAN EKSPEDISI
"The Spirit of Majapahit" merupakan kapal tradisional terbesar Indonesia telah diberangkatkan dari Pantai Marina Batavia, Jakarta Utara oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik menuju Pulau Kisar, salah satu pulau terluar, untuk memulai pelayaran muhibah.
Kapal "Spirit of Majapahit" itu merupakan hasil rekontruksi kapal dagang yang disadur dari relief yang ada di Candi Borobudur. Rekontruksi itu merupakan hasil rekomendasi dari seminar “Mencari Bentuk Kapal Majapahit” yang digelar komunitas Japan Majapahit Association (JPA), kelompok pengusaha di Jepang yang peduli terhadap sejarah dan kebudayaan Kerajaan Majapahit. JPA mengadakan kerjasama dalam bentuk penelitian dan penggalian lebih mendalam tentang sejarah Majapahit agar diketahui bangsa Indonesia maupun masyarakat internasional.
Gambar desain Kapal Spirit Of Majapahit ini dibuat oleh Muhammad Habibie, alumnus Teknik Perkapalan ITS Surabaya, sedangkan bentuk model / miniatur dibuat oleh seorang pengrajin miniatur Kapal Mojopahit di Mojokerto, Djuhari Witjaksono.
Untuk mendapatkan bentuk aslinya, Kapal Spirit Of Majapahit sesuai dengan kapal abad ke-13 M jaman periode Kerajaan Majapahit maka pembuatannya dipercayakan kepada pembuat kapal tradisional di Sumenep, Madura, yang rata-rata bermatapencaharian sebagai nelayan.
Kapal Spirit of Majapahit dibuat Supardi bersama 15 perajin di Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Sumenep Madura itu sangat khas, karena bentuknya yang oval dengan kedua ujung melancip supaya dapat memecah ombak setinggi 5 meter.
Kapal ini merupakan kapal tradisional terbesar di Indonesia dengan panjang 20 meter, lebar 4,5 meter, dan tinggi 2 meter, Spirit of Majapahit ini dibuat dari 28,63 kubik kayu jati tua dan kering dari Kabupaten Tuban dan Rembang dan bambu petung dan kayu pereng di daerah Sumenep. Kapal itu memiliki dua kemudi dari kayu di buritan dan cadik pada kedua sisi yang berfungsi sebagai penyeimbang. Layar dipasangkan pada tiang-tiang membentuk segitiga sama sisi dan buritan atau belakang kapal lebih tinggi dari haluan depan. Kapal juga dilengkapi fasilitas navigasi modern seperti GPS, Nav-Tex, dan Marine Radar. Kapal "Spirit of Majapahit" dinakodai dua perwira Mayor (Laut) Eko Deni Hartono dan Risky Prayudi dengan kru tiga warga negara Jepang, diantaranya Yoshiyuki Yamamoto sebagai pimpinan ekspedisi, pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai disiplin ilmu, serta lima anak buah kapal dari suku Bajo di Pulau Sapeken, Sumenep. Nantinya, kapal ini akan berlayar selama enam bulan.
Kapal ini akan melakukan ekspedisi ke 8 negara, yakni Brunei Darussalam, Filipina, Jepang, Cina, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Malaysia. dan kemudian akan dipajang di Museum Majapahit, Mojokerto.
Semoga dengan dibangunnya Kapal Spirit Of Majapahit dapat menggugah semangat anak bangsa untuk mau mengarungi samudera menjadi bangsa pelaut. Nenek moyang bangsa Indonesia telah meninggalkan kebesaran dan kejayaannya. Dan semoga anak cucu keturunan Majapahit dapat menikmati, menghargai dan bangga sebagai bangsa Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar