Rabu, 10 Juni 2009

KRI Nuku 873


Kapal ini dibeli dari Jerman Timur pada tahun 1993. Termasuk jenis korvet kelas Parchim. Kapal ini didesain untuk melawan kapal selam di perairan dangkal.
Nama Nuku diambil dari pahlawan kemerdekaan Muhamad Amiruddin alias Nuku adalah putra Sultan Jamaluddin (1757 – 1779) dari kerajaan Tidore. Pada tanggal 13 April 1779, dinobatkan sebagai Sultan Tidore dengan gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan”. Nuku juga dijuluki sebagai “Jou Barakati” artinya Panglima Perang. Dalam zaman pemerintahan Nuku (1797 – 1805), Kesultanan Tidore mempunyai wilayah kerajaan yang luas yang meliputi Pulau Tidore, Halmahera Tengah, pantai Barat dan bagian Utara Irian Barat serta Seram Timur. Sejarah mencatat bahwa hampir 25 tahun, Nuku bergumul dengan peperangan untuk mempertahankan tanah airnya dan membela kebenaran.

Kapal berbobot 793 ton dengan panjang 75,2 meter, dengan kecepatan 24,7 knot.Dengan jangkauan jelajah optimal 950 km.
Persenjataan :
- Dua unit antikapal selam RBU 6000 (2 x 12 laras)
- Empat tabung torpedo kaliber 406 mm dan 2 rak
bom laut B1
- Satu unit meriam laras ganda AK-257 kaliber 57 mm
- Satu unit meriam laras ganda AK-230 kaliber 30 mm,
2 terminal rudal SA-N-5 (Strela)

Perangkat Elektronik:
- Radar penjejak jenis Sturt Curve dan TSR 333
- Radar kendali penembakan Muff Cob
- Sonar lambung frekuensi sedang dan sonar
rendam frekuensi tinggi
- ECM 2 unit Watch Dog dan 2 unit Chaff PK 16
(2 x 16 laras)

2 komentar:

  1. Please, send me some about culture heritage from Indonesia.I want write to my post blogger.

    BalasHapus