Minggu, 28 Juni 2009

Jetfoil


Jet foil adalah perahu yang menggunakan mesin semburan gas (gas turbine engine) sebagai tenaga pendorong.Dinamakan Jetfoil oleh perusahaan Boeing (The Boeing Company) yang merupakan pengembangan dari hydrofoil dengan menggunakan teknologi tinggi. Pendeknya kapal ini dijuluki “AIRPLANE IN THE SEA" karena dalam kecepatan yang tinggi badan kapal sedikit terangkat dari atas air.
gambar di atas adalah Jetfoil yang diproduksi oleh galangan kapal Kawasaki dengan serial nomor tipe 929-117.

Minggu, 21 Juni 2009

Gunung Mahangetang, Gunung Berapi dalam Laut.


Kepulauan di Indonesia merupakan deretan gunung berapi dari kawasan Mediterania.
Gunung Mahangetang adalah salah satu gunung berapi yang berada di bawah laut. G. Mahangetang terletak di dekat pulau Mahangetang , Kep. Sangihe, Talaud, Propinsi Sulawesi Utara. Kepulauan Sangihe merupakan kepulauan yang berbatasan langsung dengan Philipina .Letaknya kira-kira 5 jam perjalanan menggunakan perahu cepat dari kota Manado. Di sekitar pulau Mahangetang banyak bongkahan-bongkahan batu vulkanik yang berserakan.
Batu-batu tersebut langsung mengalami pendinginan oleh air laut.
Di gunung api Mahangetang tidak terdapat kawah seperti kebanyakan gunung-gunung berapi yan g berada di daratan. D situ banyak gelembung-gelembung yang menjadi pertanda atas aktivitas gunung tersebut.
Gelembung-gelembung air tersebut berasal dari retakan-retakan tanah di dasar laut. Air laut dan batuan yang berada dekat gunung tersebut terasa hangat.
Gunung Mahangetang terakhir kali meletus tahun 1987. Hanya saja tidak terjadi ledakan yang besar. Di atas gunung tersebut banyak juga hewan-hewan yang hidup di situ, misalnya Scorpion Fish, siput laut, dan juga cacing laut. Disamping itu juga ditumbuhi oleh terumbu karang yang bagus.

Selasa, 16 Juni 2009

Lobster, udang karang yang mahal harganya.


BERBURU LOBSTER di pulau Batam.
Lobster adalah sejenis udang besar yang biasa hidup di karang-karang, maka biasa juga dinamakan udang karang. Untuk menangkap lobster biasanya digunakan jaring (trawl).Di tempat lain ada juga yang hanya menggunakan jerat .
Lobster adalah hewan laut yang hidup menyendiri. Mereka biasa hidup di sela-sela karang atau bebatuan.
Jaring sebagai alat tangkap lobster lebarnya lebih kurang 2 meter dengan panjang kira-kira 400 meter. Jarring ditebar pada kedalaman 15 – 20 meter.



Untuk mengetahui bahwa jaring tesebut jaring lobster, diberi pelampung berwarna putih.
Pemasangan jaring dilakukan pada sore hari. Supaya jaring tidak terbawa arus harus diberi pemberat. Yang biasa digunakan untuk pemberat adalah batu. Kemudian ditinggal pulang.
Keesokan harinya jaring diangkat .

Karena pencarian lobster tersebut di daerah karang, maka jaring banyak yang robek karena tersangkut karang.
Seperti yang tertera dalam gambar, banyak terumbu karang yang tersangkut dalam jaring. Akibat samping dari penggunaan jaring adalah karang-karang yang ada di laut ikut tersangkut dalam jaring.
Tentu hal tersebut merusak terumbu karang yang ada, dan pada gilirannya akan merusak habitat ikan-ikan yang hidup di daerah tersebut.

Satu kali tebar paling banyak nelayan mendapat 20 ekor. Karena harganya mahal untung jugalah nelayan. Tetapi apabila nasib kurang beruntung tidak jarang yang pulang hanya membawa tangan kosong.

Sementara ini lobster belum dibudidayakan. Daerah penangkapan masih mengandalkan laut. Apabila karang sebagai habitat lobster rusak, apakah nelayan bisa menangkap lobster lagi ? Oleh sebab itu terumbu karang sebagai habitat lobster harus dijaga kelesteriannya .



Bila kita melihat lobster di penggorengan rasanya aduuuuh, nikmat sekali .

Senin, 15 Juni 2009

EKSPEDISI SELAT MAKASSAR




Ekspedisi Selat Makassar dilakukan untuk meneliti keanekaragaman hayati laut (bio diversitas) laut di Selat Makassar dan teluk Toli-Toli.


Dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 10 Mei 2009.



Pimpinan ekspedisi : Prof. Dr. Augy Syahailatua



Didukung oleh 21 peneliti yang merupakan gabungan 13 dosen Perguruan Tinggi di Indonesia dan 8 peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia),


ditambah dengan 5 peneliti senior dari TNI




Tujuan penelitian : untuk mempertegas bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi. Sebuah riset kelautan untuk mengungkap keanekaragaman hayati laut di Selat Makassar dan Teluk Toli-Toli.


Penelitian tentang mikrobiologi, kandungan klorofil , kandungan plankton, dan produktifitas peraian, melihat kondisi pesisir-pesisir. Bagimana kehidupan hutan mangrove, terumbu karang , mengamati keadaan teluk , dan padang lamun.


Dilakukan dengan menggunakan kapal riset Baruna Jaya VIII, sebuah kapal riset yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.




Dalam pembukaannya Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Prof. Dr . Fashli Djalal mengharapkan bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kekayaan laut dan dapat di manfaatkan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.




Wakil Presiden Yusuf Kalla menggarisabawahi bahwa penelitian ini hendaknya digunakan untuk mengetahui kekayaan alam yang merupakan sumber daya laut yang terpendam dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.





Penelitian menyimpulkan bahwa keanekaragaman hayati (bio diversitas) laut Teluk Toli-toli cukup tinggi.



Penelitian juga menyatakan bahwa Teluk Toli-toli sebagai kawasan yang berada di pusat keanekaragaman bahari.
Dibutuhkan kearifan untuk mengelolanya, jangan sampai ada benturan antara pemilik modal besar dengan nelayan yang selama ini masih dalam kategori belum sejahtera.

Jumat, 12 Juni 2009

Kapal Baruna Jaya





Kapal ini digunakan untuk penelitian (research) kelautan. Oleh sebab itu di dalam kapal dilengkapi dengan laboratorium untuk penelitian tentang biota laut, arus air, salinitas air laut dan sebaginya. Dalam bulan Mei 2009 kapal ini digunakan untuk penelitian di selat Makasar dan teluk Toli-toli.
Nama Baruna diambil dari nama Dewa dalam dongeng Jawa dan mytologi Hindhu yang berarti Dewa Laut (Varuna).

Rabu, 10 Juni 2009

KRI Nuku 873


Kapal ini dibeli dari Jerman Timur pada tahun 1993. Termasuk jenis korvet kelas Parchim. Kapal ini didesain untuk melawan kapal selam di perairan dangkal.
Nama Nuku diambil dari pahlawan kemerdekaan Muhamad Amiruddin alias Nuku adalah putra Sultan Jamaluddin (1757 – 1779) dari kerajaan Tidore. Pada tanggal 13 April 1779, dinobatkan sebagai Sultan Tidore dengan gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan”. Nuku juga dijuluki sebagai “Jou Barakati” artinya Panglima Perang. Dalam zaman pemerintahan Nuku (1797 – 1805), Kesultanan Tidore mempunyai wilayah kerajaan yang luas yang meliputi Pulau Tidore, Halmahera Tengah, pantai Barat dan bagian Utara Irian Barat serta Seram Timur. Sejarah mencatat bahwa hampir 25 tahun, Nuku bergumul dengan peperangan untuk mempertahankan tanah airnya dan membela kebenaran.

Kapal berbobot 793 ton dengan panjang 75,2 meter, dengan kecepatan 24,7 knot.Dengan jangkauan jelajah optimal 950 km.
Persenjataan :
- Dua unit antikapal selam RBU 6000 (2 x 12 laras)
- Empat tabung torpedo kaliber 406 mm dan 2 rak
bom laut B1
- Satu unit meriam laras ganda AK-257 kaliber 57 mm
- Satu unit meriam laras ganda AK-230 kaliber 30 mm,
2 terminal rudal SA-N-5 (Strela)

Perangkat Elektronik:
- Radar penjejak jenis Sturt Curve dan TSR 333
- Radar kendali penembakan Muff Cob
- Sonar lambung frekuensi sedang dan sonar
rendam frekuensi tinggi
- ECM 2 unit Watch Dog dan 2 unit Chaff PK 16
(2 x 16 laras)

Kamis, 04 Juni 2009

Perahu Phinisi, kebanggaan Indonesia.


Perahu Phinisi merupakan perahu tradisional Indonesia yang sangat terkenal. Perahu tersebut mampu mejelajah lautan luas sampai ke lima benua. Proses pembuatan kapal sampai saat ini masih dilakukan dalam galangan kapal seadanya pokoknya berada di tepi pantai. Tanpa gedung, tanpa bangunan, bangunanpun beratapkan rumbia dan asalkan berada di tepi pantai . Pembuatan perahu ini banyak dilakukan di desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.





Tenaga kerja adalah orang-orang kampung yang ilmunya didapat secara turun-temurun. Mula-mula Phinisi di buat di tepi pantai. Pada akhir pembuatan, perahu digeser ke batas laut dangkal dan dalam supaya tidak terjebak di daratan dan sulit untuk diluncurkan.





Bagian-bagian dari kapal phinisi :
1. Anjong, segitiga di depan sebagai penyeimbang.
2. Sombala alias layar utama, berukuran besar mencapai 200 m.
3. Tanpasere layar kecil berbentuk segitiga ada di setiap tiang utama.
4. Cocoro pantara atau layar pembantu ada di depan.
5. Cocoro tangnga alias layar pembantu ada di tengah.
6. Tarengke layar pembantu di belakang.





Kayu untuk membuat perahu yang terbaik adalah kayu bitti (Vitek cofassus). Kayu ini tumbuh di atas batu karang sehingga menghasilkan kayu yang keras dan rapat.Kayu bitti ada 2 macam yakni bitti betina (bitti berumah dua) dan bitti jantan. Bitti betina menghasilakn papan lurus dan lebar. Bitti jantan lebih bagus digunakan untuk membuas lunas perahu karena bengkok, dan perajin tidak perlu membengkokkan kayu.
Perajin juga menggunakan kayu ulin dan jati (Tectona grandis). Untuk memperkuat (merekat) hubungan antar papan digunakan getah pohon barruk. celah papan ditutup dengan dempul yang berupa campuran kapur dan minyak kelapa yang diaduk selama 12 jam. Menurut ceritera phinisi telah di buat 700 tahun lalu.



Peluncuran perahu phinisi ke laut diawali dengan upacara ammossi. Dalam upacara itu disertai pemotongan seekor kambing bila bobot perahu 100 ton; bobot lebih dari 100 ton, pemotongan seekor sapi. Waktu terbaik untuk meluncurkan kapal saat air pasang dan matahari sedang naik. Sebagai pelaksana utama upacara itu, punggawa alias kepala tukang, duduk di sebelah kiri lunas. Ketika phinisi mengapung di laut, barulah pekerja memasang layar dan tiang.
Sumber : Trubus.

Rabu, 03 Juni 2009

KRI Sultan Iskandarmuda-367






KRI Sultan Iskandarmuda 367 sekelas dengan KRI Diponegoro 365 dan KRI Hasanudin 366 yang dibeli dari Belanda, yakni kelas SIGMA.

KRI Hasanudin - 366



Gambar di samping adalah gambar KRI Hasanudin -366. Kapal korvet kelas SIGMA (Ship integrated geometrical modularity approach) buatan galangan kapal Royal Schelde Belanda. Korvet ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasi laut bebas, patroli teritorial, dengan kemampuan tidak kurang 20 hari terus menerus di laut. Kapal ini memiliki 2 fungsi yakni fungsi militer dan fungsi nasional. Fungsi militer adalah untuk menghadapi pesawat terbang musuh (anti-air warfare / AAW), untuk menghadapi kapal permukaan (anti-surface warfare / ASuW), dan melancarkan perang elektronik (electronic warfare / EW) yaitu dengan cara mangacaukan radar musuh. Fungsi nasional antara lain patroli dan pengintaian di laut, perlindungan dan penjagaan sumber daya alam, dan pencarian dan penyelamatan di laut.

Senin, 01 Juni 2009

Kapal Perang Malaysia Memasuki Indonesia


Baru-baru ini sebuah kapal perang Diraja Malaysia jenis Fast Attack Craft Gun KD YU-3508 telah memasuki wilayah perairan Indonesia di perairan blok Ambalat. Sebuah blok yang dipersengketakan oleh kedua negara, Indonesia dan Malaysia. Menurut UNCLOS 1982 tentang batas wilayah, blok tersebut merupakan wilayah kedaulatan RI. Masuknya kapal perang Malaysia tersebut merupakan pelanggaran kedaulatan negara.
Komandan KRI Untung Suropati-872, Mayor Laut (P) Salim saat melakukan operasi pengamanan di perairan Ambalat terkejut melihat kehadiran kapal perang Malaysia KD YU-3508 tersebut, dan segera melakukan kontak radio dengan kapal perang Malaysia menyatakan bahwa kapalnya sudah memasuki perairan Indonesia. Pihak Malaysia menjawab mereka akan berlayar menuju Tawao. Tentunya jawaban tersebut tidak memuaskan karena arah yang diambil tidak menuju ke Tawao. Segera Komandan Kapal Untung Suropati memerintahkan anak buahnya untuk melaksanakan peran tempur bahaya permukaan untuk mengadakan pengusiran.
Kapal perang Malaysia segera meninggalkan perairan menuju ke arah timur, yang masih merupakan wilayah kedaulatan RI. KRI Untung Suropati-872 kembali melakukan pengusiran kali yang kedua terhadap kapal tersebut. Gambar di samping adalah KRI Untung Suropati - 872 yang sedang melakukan pengamanan di Ambalat.
Sebenarnya Kapal perang Malaysia sering kali melanggar batas perairan. Mereka mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah mereka. Hal ini menyebabkan kemarahan warga negara Indonesia. Mereka mengadakan demontrasi di beberapa kota, seperti Jakarta dan Bandung.